Rabu, 10 Februari 2016

http://jabar.tribunnews.com/

Wahai Pemerintah, Dengarkan Keinginan Warga yang Hidupnya Bergantung dengan Sepak Bola!
Wahai Pemerintah, Dengarkan Keinginan Warga yang Hidupnya Bergantung dengan Sepak Bola!
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Pemerintah Indonesia disebut-sebut sebagai kunci utama untuk menyudahi status sanksi FIFA pada kongres luar biasa internasional 26 Februari 2016. FIFA meminta pemerintah untuk bergabung dengan Tim Ad Hoc sebelum kongres tersebut dimulai.
Tak main-main, ancaman perpanjangan sanksi hingga 2017 berembus jika pemerintah acuh terhadap permintaan FIFA itu. Lalu bagaimana nasib pemain sepak bola Indonesia jika sanksi terus diperpanjang?
Pemain Persib BandungAtep, meminta pemerintah Indonesia untuk memenuhi permintaan FIFA. Menurutnya, pemerintah juga harus memikirkan nasib dan masa depan sepak bola Indonesia ke depan.
"Saya berharap ini tidak disepelekan. Kami ingin pemerintah peduli terhadap hal itu dan mudah-mudahan bisa mendengar keinginan orang-orang yang hidupnya bergantung sepak bola di Indonesia," kata Atep di Jalan Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/2/2016).
Diakui Atep, bergabung dengan Persib masih bisa merasakan kompetisi apapun namanya. Namun menjadi persoalan bagi tim yang berkiprah di tim divisi satu dan lainnya.
Tak ada jaminan untuk bisa merasakan kompetisi bagi pemain yang tergabung dalam tim-tim di divisi satu dan lainnya. Padahal banyak pemain di divisi satu dan di bawahnya itu menjadikan sepak bola sebagai mata pencaharian utama.
"Kami tidak tahu harus bagaimana lagi banyak hal sudah kami lakukan terutama APPI agar banyak yang tergugah dengan persoalan ini. Ini penderitaan bagi kami sebagai pemain," ujarAtep seraya berharap status sanksi tidak diperpanjang hingga 2017. (cis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar